1. Perlihatkan apa bidang pekerjaan yang Anda kuasai - dan bagikan pada rekan kerja yang lain
Agar dipertimbangkan untuk dipromosikan, atasan perlu melihat apa bidang pekerjaan yang Anda kuasai di kantor, dan apakah Anda bisa bekerja sama dengan rekan kerja yang lain. Bagaimanapun, tujuan tidak akan tercapai hanya dengan usaha satu orang, namun kerjasama tim.
Apakah ada sesuatu yang menarik dari cara Anda bekerja? Mungkin Anda kuat dalam berpikir strategis dari rekan kerja yang lain, Anda mampu membaca trend dan punya daya analisis yang tajam. Atau Anda seorang yang terampil berbicara, sehingga apapun yang Anda katakan, orang-orang pasti mendengarkan dan melakukannya.
Untuk membedakan Anda dengan rekan yang lain, mulailah dari diri sendiri. "Saya dikenal seperti apa? Apa yang saya kuasai? Apa masalah yang biasanya dikeluhkan oleh orang lain agar bisa saya bantu?" Pertanyaan itu akan membuka kesempatan kepada Anda belajar meningkatkan skill yang sudah Anda kuasai agar menambah nilai Anda pada rekan kerja.
Sebagai contoh, jika Anda terampil pada presentasi, tawarkan umpan balik kepada rekan kerja tentang penampilan dan materi presentasi Anda. Atau tawarkan acara kumpul bersama rekan kerja satu tim, tentang kesepakatan bersama, yang apabila presentasi anggota tim tersebut memukau, maka ia akan mendapat top rekomendasi dipromosikan ke atasan.
Jika Anda mampu memperlihatkan kapabilitas, maka manajemen akan lebih mudah mengenali Anda sebagai orang yang memiliki pengaruh dan tanggung jawab.
2. Kenali bagaimana orang-orang melihat Anda - dan ubah perspektif dari 'Saya' menjadi 'Kami'.
Sejalan dengan meningkatnya karir Anda, temukan peluang untuk mendapatkan umpan balik tentang cara kerja Anda di dalam tim. Ini akan membantu Anda menjadi lebih peka terhadap perilaku Anda yang mungkin saja menurunkan keefektifan kerja Anda. Ini juga menghindarkan Anda dari keterlenaan yang bisa menghambat kemajuan karir Anda.
Mari tinjau teman saya 'Brian', yang diakui oleh atasannya bahwa dia belum pantas dipromosikan meskipun sudah melampaui target kerja secara konsisten.
Ketika saya mewawancara teman kerjanya, saya menemukan bahwa Brian terjegal promosi ke level lebih tinggi karena atasannya menilai dia bukan anggota tim atas dasar caranya memimpin rekan kerja satu timnya. Brian diserahkan tugas memimpin tim yang berkinerja buruk untuk memperbaikinya. Dia berhasil menyelesaikan tugasnya, memperbaiki kinerja tim, dan mencapai tujuan tujuan grup. Namun kesuksesan itu datang dengan mengorbankan keluarnya beberapa karyawan lama dan mereka merusak reputasi Brian saat keluar. Namun eksekutif memandang Brian sebagai 'serigala berprestasi' yang dipertimbangkan.
Setelah saya punya kesempatan bekerja sama dengan Brian, saya mengamati cara kerjanya. Dia sekarang melibatkan timnya dalam perencanaan strategis, mendengarkan lebih banyak masukan, dan bicara lebih sedikit. Sejak itu eksekutif memperhatikan Brian berganti haluan dari 'saya' menjadi 'kami'.
3. Bimbing orang lain untuk mengembangkan kepemimpinan Anda.
Seperti Jack Welch katakan, "Sebelum Anda menjadi pemimpin, sukses adalah tentang menumbuhkan diri Anda. Setelah Anda menjadi pemimpin, sukses adalah tentang menumbuhkan orang lain."
Anda mungkin belum mengelola sebuah tim, namun kesempatan yang paling awal untuk memimpin orang lain bisa datang dari kegiatan sukarela. Pelajaran terbaik datang saat kita mengajari orang lain. Caranya, Anda bisa menghubungi rekan kerja yang berada pada divisi lain yang memiliki masalah. Tawarkan bantuan kepada mereka, apabila mereka butuh pendampingan untuk menyelesaikan masalah yang ada di dalam tim.
Beberapa tahun yang lalu, saya membimbing seorang wanita muda cerdas namun sangat pemalu. Dia datang dari divisi yang berbeda, mencoba mendekati saya karena menganggap saya orang yang bisa diajak bicara. Wanita muda tersebut menyadari kekurangannya adalah tidak tegas sehingga kemampuannya mempengaruhi dan didengarkan didalam tim tidak berkembang. Kami berdua menyusun rencana tindakan perubahan yang akan meningkatkan kepercayaan dirinya. Selama beberapa minggu, kami membahas upaya peningkatan dan pengembangan diri. Bulan berikutnya, dia menunjukkan perubahan yang diamati oleh eksekutif senior, dan akhirnya mendapat promosi yang diinginkannya.
Sebagai catatan, saat Anda membantu rekan yang lain, Anda akan merasa hebat, dan mereka akan mengucapkan terimakasih atas bantuan Anda. Saya senang saat tim saya yang dulu masih berkabar tentang apa yang mereka lakukan di dalam tim, dan bagaimana mereka bekerja sama. Hal-hal baik yang pernah saya lakukan, diteruskan oleh mereka sampai sekarang dan itu membuat saya bersemangat untuk terus membimbing orang lain.
4. Pelajari bagaimana bekerja secara produktif dengan berbagai macam kepribadian yang berbeda.
Setiap dari kita pasti memiliki gaya komunikasi dan preferensi kerja yang berbeda. Dan biasanya ada beberapa orang yang memiliki kesulitan bekerja sama dengan yang lain. Semakin dini Anda mengenali orang-orang dengan karakteristik kepribadian tersebut, maka semakin banyak waktu yang Anda butuhkan untuk mengembangkan strategi agar bisa bekerja secara efektif dengan orang tipe tersebut.
Ini penting untuk Anda perhatikan, karena keadaan ini akan terulang kembali. Ada banyak hal yang bisa memicu perselisihan dan pertengkaran diantara sesama rekan kerja. Anda harus bisa bergaul dengan semua tipe rekan kerja, merangkul mereka semua dan menghilangkan perselisihan tersebut menjadi keterampilan Anda agar dipromosikan oleh manajemen.
Ingat pula bahwa hubungan itu berubah seiring waktu. Orang menjadi terampil, dipromosikan, atau pindah kerja ke perusahaan lain. Suatu hari mungkin Anda akan bergaul dengan orang yang pernah menjadi musuhmu di kantor, atau mereka pindah kerja ke perusahaan yang Anda impikan. Jadikan ini sebagai investasi hubungan, tetap berhubungan baik dengan mereka-meskipun ini tidak mudah.
5. Tetapkan batasan yang sehat dalam hubungan kerja.
Ada banyak yang beranggapan, bahwa dengan memberi jam kerja ekstra kepada perusahaan, akan lebih mudah untuk mendapat promosi. Bagaimanapun, untuk maju dan mengambil tanggung jawab lebih tidak berarti harus mengatakan 'Ya' pada semua pekerjaan. Ketahuilah mana hal-hal yang menjadi tanggung jawab Anda, dan mana 'Tidak' menjadi tanggung jawab Anda. Belajarlah diplomatis dan bijaksana dalam bekerja. Ada beberapa pekerjaan yang bisa Anda delegasikan ke rekan lain
Ada beberapa pekerjaan yang bisa Anda terima sebagai tugas sukarela. Jadikan itu sebagai kesempatan untuk memperluas jaringan, belajar keterampilan baru diluar zona nyaman Anda, agar Anda mendapat dukungan dan promosi dari eksekutif diluar divisi Anda.
Tapi hindari pekerjaan yang murni sukarela seperti membantu pesta kantor. Sebaliknya beri bantuan pada pekerjaan yang sifatnya mendatangkan pemasukan, yang meningkatkan efisiensi dan dampak positif bagi rekan kerja dan perusahaan Anda. Jangan segan mengatakan 'Tidak'. Meskipun Anda masih junior diantara para senior, bukan berarti Anda harus selalu mengambil pekerjaan yang ditawarkan kepada Anda.
Jika Anda secara konsisten melakukan langkah di atas, maka promosi akan datang langsung dari manajemen. Saat Anda dilihat sebagai sosok yang mampu memimpin rekan dan menunjukkan hasil yang memuaskan, saat promosi dibuka, maka Anda akan menjadi kandidat yang lebih disukai.
0 komentar:
Posting Komentar